Our Blog

Permasalahan Perbankan di Bidang IT


BAB I
1. Permasalahan teknologi informasi di bidang IT
Dalam dunia Perbankan banyak mengalami masalah terutama dalam bidang IT.  Sebagian besar iklan perbankan menggunakan teknologi Internet Banking untuk meyakinkan nasabah bahwa transaksi e-banking aman. kurang dari 80% proyek-proyek tersebut memasukan faktor manusia dalam lingkup pekerjaan. Beberapa penanggung-jawab proyek terang terangan mengakui bahwa jika faktor manusia dimasukan, maka sistem keamanannya akan mudah ditembus. Bank butuh laporan yang mampu meyakinkan Bank Indonesia bahwa sistem e-banking mereka aman. Karena 80% masalah keamanan informasi disebabkan faktor manusia yang menimbulkan kesalahan laporan pada bank Indonesia. edukasi keamanan informasi hanya diterapkan secara internal, Tidak kepada nasabah, yang notabene pemakai dan yang paling sering menjadi sasaran kejaharan perbankan. Indonesia menerapkan metode keamanan Security by Obscurity. (Merasa) Aman karena tidak tahu kondisi sebenarnya bahwa tidak aman. Tindakan menyesatkan dan membahayakan nasabah.
Rekan-rekan di dunia perbankan khawatir nasabah akan salah menerjemahkan program kesadaran keamanan informasi. Khawatir kalau nasabah mendapat kesan sistem keamanan        e-banking tidak aman. Dengan dibiarkan Bank Indonesia sebagai regulator, dunia perbankan.
Kegiatan yang potensial menjadi target cybercrime dalam kegiatan perbankan antara lain adalah:
1.                  Layanan pembayaran menggunakan kartu kredit pada situs-situs  toko online.
2.                  Layanan perbankan online (online banking).
Contoh cybercrime dalam transaksi perbankan yang menggunakan sarana Internet sebagai basis transaksi adalah sistem layanan kartu kredit dan layanan perbankan online(online banking). Dalam sistem layanan yang pertama, yang perlu diwaspadai adalah tindak kejahatan yang dikenal dengan istilah carding.
Beberapa contoh lain dari illegal interception yaitu antara lain:
·                     Penggunaan kartu asli yang tidak diterima oleh pemegang kartu sesungguhnya                 (Non received card)
·                     Kartu asli hasil curian/temuan (lost/stolen card)
·                     Kartu asli yang diubah datanya (altered card)
·                     Kartu kredit palsu (totally counterfeit)
·                     Menggunakan kartu kredit polos yang menggunakan data-data asli (white plastic card)
·                     Penggandaan sales draft oleh oknum pedagang kemudian diserahkan kepada oknum merchant lainnya untuk diisi dengan transaksi fiktif.

BAB II.
2. Teori yang digunakan dalam pemecahan masalah di bidang IT
Dalam kasus ini kita gunakan dengan beberapa teori untuk dapat memecahkan masalah pertama adalah flexibility dalam konteks interaksi manusia dan komputer adalah : menyediakan banyak cara bagi user dan sistem  untuk bertukar informasi ini sangat perlu karena dalam dunia perbankan kita harus dapat mengenal system yg digunakan dalam pengoprasiannya. 
Kedua dengan menggunakan teori robustness dalam konteks interaksi manusia dan komputer adalah: tingkat dukungan yang diberikan agar user dapat menentukan tujuan yang diinginkan untuk memperoleh hasil atau laporan yang sesuai

BAB III
3. Penelitian Objektif di bidang IT
Keamanan yang baik selalu berkaitan dengan tiga hal: orang, proses, dan teknologi.
mengutarakan pentingnya dunia perbankan melaksanakan program kesadaran keamanan informasi bagi nasabah yang sungguh-sungguh. Bukan dengan cara malu-malu dengan memasang tips keamanan disalah satu pojok situs web milik bank. Coba kita bandingkan dengan gencarnya iklan diberbagai media yang mempromosikan keamanan e-banking.
Tidak ada pilihan lain untuk mengungkapkan dan menyadarkan nasabah bahwa Keamanan TI   e-banking yang selama ini dibuat seolah-olah tidak mungkin dibobol, terbukti hanya ilusi. Keamanan e-banking ternyata amat bergantung pada nasabah, bukan hanya pada berbagai teknologi keamanan.
Ada 3 hal yang menurut saya menjadi bentuk tanggung-jawab bank untuk melindungi uang nasabah:
1.      Bank harus bertanggung-jawab terhadap seluruh akibat dari transaksi elektronik yang  
tidak diakui nasabah
2.      Bank harus mengumumkan secara tertulis kepada nasabah yang bersangkutan dan mengumumkan di media masa jika terjadi pencurian data nasabah atau sistem perbankan berhasil diretas pihak lain.
3.      Bank harus memberi edukasi yang jelas dan lengkap kepada nasabah akan seluruh risiko yang ada saat melakukan transaksi elektronik.
Jumlah kerugian yang amat besar yang selama ini secara otomatis menjadi beban nasabah akan berpindah ke pihak bank. Laporan sering terjadinya pembobolan yang selama ini hanya menjadi konsumsi Bank Indonesia akan menjadi konsumsi publik. Bank yang sering dibobol secara otomatis akan kehilangan kepercayaan, berarti kehilangan potensi bisnis.
Tidak ada bank yang akan berani menanggung risiko tersebut. Risiko yang selama ini ditanggung nasabah dan dirahasiakan. Selain akan melakukan pembenahan prosedur keamanan, arsitektur TI dan konfigurasi sistem, dapat dipastikan bank juga akan melakukan langkah yang paling efektif untuk mengurangi risiko tersebut secara signifikan yaitu dengan memberikan edukasi kepada nasabah. Agar efektif, program edukasi tersebut mau tidak mau harus menjelaskan berbagai risiko e-banking dan langkah pencegahannya.
Adapun sebuah permasalahan yang ada di internet banking yang biasanya digunakan oleh user untuk transaksi online dengan menggunakan paypal atau sejenisnya. Terutama pastikan jika anda ingin melakukan transaksi tersebut menggunakan pc atau laptop anda pribadi jika tidak ada anda harus mengetahui bahwa computer yang anda gunakan tidak terinstal keylogger karena aplikasi tersebut dapat merekam apapun yang kita input pada keyboard.
Dan hal yang terpenting adalah anda harus membaca  melalui media masa apapun tata cara pengunaan e-banking, mobile banking, mesin ATM dan lain sebagainya. Karena kebanyakan perbankan tidak memberikan informasi yang mendetail mengenai keamanan perbankan tersebut karena mereka takut dapat menurunkan performa peminat nasabah tersebut. Kebanyakan masalah yang timbul adalah bukan sebuah teknologi saja juga bergantung kepada penggunanya, yang kebanyakan tidak mengetahui cara bermain dalam dunia perbankan. Teknologi secanggih apapun tidak akan pernah aman bila tidak ada kesadaran pada penggunanya maka dari itu sebagai orang yang hidup di era teknologi maka tetap harus berhati-hati karna kejahatanpun pasti ada dengan berbagai macam cara.
 
BAB IV
4. Kesimpulan
Dunia teknologi adalah sebuah ide pemikiran manusia dengan konsep yang baik dapat menciptakan sesuatu hal yang modern yang dapat berguna oleh orang banyak dan dapat digunakan dengan mudah simple dan dengan waktu yang amat singkat. Jika dilihat sebenarnya masalah ini timbul karena penggunanya dan proses penggunaannya, biasakan nasabah membuat password yang orang lain sulit untuk mengetahuinya. Di dunia perbankan hal ini amat sangat di perlukan guna mempermudah manusia untuk melakukan transaksi mengenai keuangan. Simaklah bahwa setiap system yang dibuat kita juga harus memperhatikan sebuah kemanannya terkadang sebuah keamanan juga bergantung pada penggunanya, memang pada pembahasan ini perbankan terlalu menutupi kekurangan pada sistemnya padahal jika hal tersebut di ketahui oleh pengguna/nasabah maka para pengguna akan lebih berhati-hati pada saat transaksi dengan bank, bukannya perbankan berfikir akan mengurangi performa nasabah yang akan berlangganan.
Karena system secanggih apapun jika kita gunakan dengan cara tidak aman maka akan menimbulkan sebuah tindak criminal dalam dunia teknologi di bidang perbankan yang nantinya malah akan merepotkan bank itu sendiri dan nasabah. Untuk meminimalisir cybercrime dan illegal interception  maka ikutilah petunjuk-petunjuk atau aturan sebagai nasabah maupun bank dan mengetahui hal-hal yang dapat merugikan anda dalam bertransaksi. Setiap pembuat system akan selalu berintegrasi dan memperbaharui system-sistem yang dibuatnya agar dapat menguntungkan para penggunanya dengan adanya berbagai macam masalah maka akan semakin terbentuk system yang semakin aman karena adanya update atau pembaruan-pembaruan seiring berjalannya teknologi di dunia ini yang membuat orang akan semakin efektif untuk melalukan transaksi.

BAB V
5.Referensi
Gildas Deograt Lumy
Senior Information Security Consultant di XecureIT
Koordinator Komunitas Keamanan Informasi (KKI)
Koordinator Information Security Professional Network (ISPN)
Think securityfirst (ilusi keamanan teknologi informasi system perbankan).
Artikel Puji Sejati Putri

Greentea Day Designed by Templateism | MyBloggerLab Copyright © 2014

Gambar tema oleh richcano. Diberdayakan oleh Blogger.